24 December 2022

Hidup WARAS

Tidak mengharap hal-hal manis akan terjadi layaknya kisah di novel atau kdrama, karena ini di dunia nyata. Dengan kondisi seperti sekarang ini sudah tidak layak mengharap apa-apa. Bisa bertahan menjalani hidup hari demi hari dengan tetap WARAS pun sudah lebih dari cukup.

Melewati tahun 2020 dan 2021 dengan berat dan penuh tekanan. Bahkan pikiran terburuk pun sempat terlintas di masa-masa awal. Rasa sakit fisik dengan skala yang lumayan tinggi dan terjadi selama 24/7 alias setiap hari dan setiap waktu, ditambah sakit mental karena kata-kata yang melukai, menyakiti, dan menjatuhkan. Benar-benar sesuai dengan istilah sakit tapi tak berdarah.

Tapi Alhamdulillah tahun 2022 ini semua sudah menjadi lebih baik. Rasa sakit dengan skala 7 selama 24/7, lama-lama rasanya jadi skala 3 atau 4. Entah rasa sakitnya yang memang berkurang atau karena sudah terlalu seringnya dan semakin terbiasa, jadi semakin tahan dan sudah seperti menjadi bagian dari diri. Dan sekarang sudah tidak ada lagi kata-kata yang akan menambah luka.

Berharap semua kondisi akan terus menjadi jauh lebih baik lagi. Fisik dan mental menjadi semakin kuat untuk bertahan hidup tetap WARAS.

28 February 2022

Crochet

Ada yang suka crochet? Aku baru belajar tahun lalu. Karena sekarang sehari-hari sudah ga punya aktivitas apa-apa, jadi nyoba nyari kesibukan. Tetiba aja kepengen ngerajut. Nontonin youtube, searching di google. Ternyata beda antara knitting dan crochet. Dan entah aku lebih tertarik dengan crochet. Langsung checkout alat dan bahan di olshop.

Selagi nunggu paketan dateng, rajin nontonin youtube, mulai dari bikin beanie atau kupluk, sweater, tas, dll. Banyak kali bayangan yang mau dibikin, kek gampang kali gitu. Dan setelah barang datang dan nyoba bikin untuk pertama kalinya, ternyata ga semudah itu kawan. Hahaa...

27 February 2022

layangan Budi untuk Ani #30haribercerita #30hbc22mengarang

Layangan Budi untuk Ani



Layangannya tersangkut di awan, Budi lari ke puncak gunung untuk melihat layangannya lebih dekat. Gulungan benang di kayu sudah dia tancapkan ke tanah sebelumnya. Dia mengambil teropong untuk melihat layangannya dengan lebih jelas. Meski samar tertutup awan, masih bisa terlihat wajah Ani terlukis disana. Seorang wanita yang selalu mengisi hatinya.

Budi sedang mendaki gunung bersama teman mapala di kampusnya. Dia sengaja membawa layangan yang terlukis wajah Ani karena mengirim foto tulisan di kertas sudah terlalu mainstream. Budi mengambil beberapa foto dan video estetik layangannya. Wajah Ani nampak sangat cantik terbang di langit berselimut awan.