28 July 2016

Lirik Lagu : Halaqah Cinta - Kang Abay

Halaqah Cinta


Ribuan malam menatap bintang dan harapan
Dan ribuan siang menahan terik penantian
Mungkin Tuhan ingin kita sama-sama tuk mencari
Saling merindukan dalam doa-doa mendekatkan jarak kita


Tuhan pertemukan aku dengan kekasih pilihan
Seseorang yang mencintai-Mu, mencintai Rosul-Mu
Di Multazam ku meminta


Ribuan pagi menatap terbit matahari
Dan ribuan senja menahan gemuruh di dada
Mungkin Tuhan ingin kita sama-sama tuk mencari
Saling merindukan dalam doa-doa mendekatkan jarak kita


Lirik Lagu : Jodoh Dunia Akhirat - Kang Abay

Jodoh Dunia Akhirat


Ku merayu pada Allah yang tahu isi hatiku
Di malam hening aku selalu mengadu
Tunjukkan padaku

Ku aktifkan radarku mencari sosok yang dinanti
Ku ikhlaskan pengharapanku di hati
Siapa dirimu

Dalam kesabaran ku melangkah menjemputmu
Cinta dalam hati akan aku jaga hingga
Allah persatukan kita

Reff :

26 July 2016

Kutipan Novel "Rindu" - Tere Liye

Wahai laut temaram, apalah arti memiliki? Ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami.

Wahai laut yang lengang, apalah arti kehilangan? Ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan. Dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan.

Wahai laut yang sunyi, apalah arti cinta? Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah. Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?

Wahai laut yang gelap, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.

Novel "Rindu" ~ Tere Liye

05 July 2016

Cerpen Plot Twist : Antara Ada dan Tiada

Sore hari di taman kota, aku duduk di sebuah bangku panjang di bawah pohon yang rindang bersama dia. Seorang pria yang telah mengisi hatiku sejak delapan tahun silam saat kami masih sama-sama di bangku SMA dan dia masih akan selalu berada di hatiku selamanya. Wajahnya nampak sangat tenang. Senyum tak pernah sirna dari wajahnya. Kami berbincang sambil sesekali tertawa riang.

Beberapa orang lewat di sekitar kami dan melihatku dengan tatapan aneh dan bingung. Sesekali mereka tertawa tertahan. Aku bertanya padanya, apakah ada sesuatu yang aneh padaku sehingga membuat mereka tertawa. Dia hanya tersenyum ramah. Aku semakin bingung, sepertinya benar-benar ada yang aneh pada diriku. Aku langsung mengambil kaca di dalam tas, mungkin ada sesuatu di wajahku atau makeup ku yang terlalu menor. Aku juga mengecek pakaianku, mungkin ada yang bolong. Tapi ternyata tidak ada apa-apa, semua nampak normal.

Aku kembali menatapnya dan bertanya sebal, beri tahu aku jika ada yang aneh padaku yang membuat mereka tertawa. Dia pun hanya tertawa ringan dan berkata bahwa tidak ada yang aneh dan mungkin mereka hanya iri pada kecantikanku. Aku memukulnya pelan sambil tertawa. Dia memang paling bisa menggodaku. Aku percaya padanya dan tak mempedulikan tatapan aneh orang-orang. Mungkin benar mereka hanya iri melihatku dan dia yang begitu mesra.