Meminta Restu Calon Mertua
Di suatu siang, seorang ikhwan mendatangi rumah seorang akhwat pujaan hatinya. Ia bermaksud menemui orang tua si gadis untuk meminang putrinya.
Ikhwan : Assalammu'alaikum, Pak.
Bapak : Wa'alaikumussalam, Nak.
Ikhwan : Pak, saya datang kemari bermaksud meminta restu dari Bapak untuk menikahi putri Bapak.
Bapak : Tidak bisa. Putri saya masih kuliah.
Ikhwan : (Mulai resah, tapi tetap berusaha meyakinkan) Tapi Pak, kami berdua saling mencintai dan kami sudah siap membangun rumah tangga.
Bapak : Tidak bisa. Sabar aja, Nak. Putri saya masih kuliah.
Ikhwan : (Mulai putus asa dan dengan wajah pasrah) Baiklah, Pak. Saya pamit pulang dulu. Saya akan sabar menunggu putri Bapak lulus kuliah.
Bapak : Hah, nunggu lulus kuliah?
Ikhwan : .... (Hanya bingung memandang si Bapak calon mertua)
Bapak : Maksud Bapak, putri Bapak masih kuliah. Sabar, tunggu dia pulang. (Tertawa terbahak-bahak)
Ikhwan : Ooooh.... (Senyum-senyum sumringah)
Hahahahah.... Just a kidding.
Remember : Lelaki sejati itu datangi walinya, bukan putrinya.