(Latepost Banget)
Lebaran Idul Fitri tahun ini benar-benar berbeda jauh dengan lebaran tahun-tahun sebelumnya. Pertama kalinya lebaran jauh dari keluarga. Terpaksa gak bisa ikut keluarga mudik karena mendapat tugas hari raya. Sebagai pegawai Lapas, ini memang bagian dari resikonya. Di Lapas, gak ada libur lebaran. Aku dan staf-staf lain mendapat jadwal bantuan jaga karena saat lebaran banyak keluarga residen (sebutan buat napi) yang mau besukan. Dari tanggal merah 16-21 Juli, aku hanya dapet libur tanggal 18 dan 20. Staf dibagi menjadi 2 regu yang bertugas di lebaran hari pertama sampai keempat jam 09.00 - 16.00. Aku masuk regu pertama dan bertugas di hari lebaran pertama dan ketiga. Tanggal 16 dan 21 semua staf tetap masuk. Bener-bener gak ada istilah tanggal merah karena tetap masuk kerja.
Awalnya Ibu dan Ayah maksa-maksa nyuruh ikut mudik dan mau nemuin Kalapas untuk minta izin. Tapi setelah adegan drama, aku nangis-nangis, marah-marah, akhirnya mereka luluh juga. Yah, selama ini aku memang belum pernah ditinggal sendirian. Jadi mereka gak tega ninggalin aku sendirian di rumah, apalagi gak bisa ikut lebaran bersama keluarga. Ditambah lagi aku yang selama ini pergi-pulang kerja diantar-jemput, jadi bingung gimana nantinya kalo sendirian. Ujungnya aku minta tolong teman kerja untuk nganter-jemput. Jadi ngerepotin orang. Huuhh.
Di hari lebaran, aku ikut Sholat Id di Lapas bersama para residen. Berangkat jam 6an dari rumah. Alhamdulillah gak ketinggalan. Setelah sholat terus halal-bihalal dengan para pegawai. Tugasku belum dimulai karena jam besukan baru dibuka jam 09.00. Jadi kami mampir dulu ke rumah dinas kalapas. Kalapas ngadain open house. Lumayan sekalian sarapan. Hahaha.... Setelah itu ke rumah dinas Pak Suparman, Kasubsi Pembinaan. Disini mantap euy, ada ice cream. Seember pula. Gak pake malu-malu buat nambah. Hahaha....