12 July 2015

I am The Reds

Akhirnya diposting juga, setelah sekian lama tersimpan di draft. Padahal ini udah ditulis sejak laga terakhir Gerrard bersama Liverpool musim ini. Tapi sayang minat nulisnya lagi rendah, lagi gak banyak ide, gak banyak waktu untuk meneruskan dan banyakan malesnya juga, jadi disimpan nganggur lama di draft gak diselesaikan. Okelah kalo begitu, Kopites, check this out.


You'll Never Walk Alone

Liverpool Football Club adalah club sepak bola favoritku. Aku mulai suka sejak kelas 8 SMP. Awalnya kenapa aku bisa suka, aku juga tak terlalu inget. Rasa-rasanya karena saat itu sering tayang Barclays Premiere League di tv. Sebenernya waktu itu belum ngerti tentang bola, belum tau nama-nama clubnya, apalagi nama-nama pemainnya. Dari gak sengaja nonton beberapa kali, yang teringet cuma Liverpool dan Tottenham Hotspurs. Entah club lain gak terlalu membekas di ingatanku atau gak membuatku tertarik. Mungkin saat aku nonton pas kebetulan LFC atau Tottenham yang sedang main dan sering menang, makanya jadi gampang teringat.

Lalu dari dua club itu, kenapa aku lebih memilih suka Liverpool? Jawabannya ada di ujung langit. Hahaha.... Jawabannya karena The Reds. Yups, julukan club ini sesuai banget dengan warna kesukaanku. Nah ini mungkin juga alasan awal kenapa aku lebih teringat dengan Liverpool dibanding club lain, karena warna jerseynya langsung menarik mataku. Kinclong merahnya. Hahaha...

Nah alasan sukanya cuma segitu aja sih, gak ada alasan unik atau apa. Dari situ mulai ngerti tentang sepak bola, club-club liga Inggris, dan beberapa pemainnya, terutama pemain Liverpool.

Selanjutnya tentang si Kapten, Steven Gerrard. Si nomor punggung 8. Entah juga kenapa dari sekian pemain LFC, aku justru lebih tertarik padanya. Mungkin karena dia Kaptennya, jadi lebih sering disorot, disebut-sebut. Mungkin juga karena mainnya bagus, atau karena ganteng. Hihihi... kebiasaan gak bisa jaga mata. Dan poster si Kapten ini sempat bertengger bertahun-tahun di dinding kamar. Hingga akhirnya dicopot juga, takut seolah syirik, disembah-sembah, atau mengidolakan berlebihan dibanding Allah dan Rasulullah. Hihihi posternya dicopot saat mulai hijrah jadi Muslimah.

Sebenernya dibilang fans fanatik LFC sih bukan. Koleksi pun saat itu gak banyak. Cuma suka aja cari-cari infonya, baca-baca beritanya, seruan-seruan ngobrol bola dengan temen, dan saling ngebanggain club masing-masing. Sampe SMA-kuliah, masih tetep gak berpaling ke club lain. Sejak mulai ada media sosial, seluruh fanpages LFC di-follow dan di-like. Walau jarang nontonnya, karena udah jarang ada di tv, tapi tetep bisa mantau dari medsos. Walau terkadang Liverpool sering kalah, diejekin orang, tapi tetep aja suka.

Banyak orang mungkin hanya menyukai club yang sering menang aja atau yang sering juara. Atau menyukai club karena pemain tertentu, jadi saat pemainnya pindah club lain, jadi club favoritnya ikutan berubah juga. Tapi fans Liverppol itu setia. Menang atau kalah tetap didukung. Dan beruntungnya punya kapten yang loyal juga, gak pernah pindah ke club lain. Walau ditawari bayaran mahal, atau ditawari bermain di club yang lebih terkenal dan sering juara, Steven Gerrard tetap gak berpaling.

Tapi sayangnya, kemarin adalah musim tetakhir Sang Kapten merumput bersama The Reds. Bukan karena ketidaksetiaannya, hanya saja ia tak ingin gantung sepatu atau pensiun di Anfield. Aku juga tak paham alasan pastinya. Yang jelas tim dan semua fans menghormati keputusannya. Dan Sang kapten fantastic tetap akan menjadi legenda hidup Liverpool. Terima kasih Kapten Stevie G.

You'll never walk alone, semboyan The Reds ini telah menjadi salah satu motto hidupku. Aku takkan pernah berjalan sendiri, ada Allah yang selalu melindungi, ada keluarga, sahabat, dan banyak orang-orang yang menyayangiku. Jadi aku tak perlu takut. 



No comments:

Post a Comment