22 April 2019

3 Babak Permainan

Permainan puzzle ku dulu telah lama berhenti. Tak ada lagi kepingan puzzle yang kutemukan untuk kususun kembali. Puzzle yang dulu mulai nampak bentuknya kini berantakan lagi. Lalu kusimpan saja kepingan-kepingan puzzle yang pernah tersusun. Entah akan ada kepingan lain yang muncul lagi, atau permainan ini telah berhenti karena takkan ada sisa kepingan lagi.

Lalu aku bermain dengan tembok pasir. Tembok yang ku bangun berkali-kali hancur terhempas ombak. Tembok yang tak kokoh dengan mudahnya digulung ombak yang nampak indah, tapi menerjang yang dilaluinya. Ombak itu nampak tak indah lagi. Aku lelah bermain dengan tembok pasir. Maka kini mulai kucoba membangun tembok dengan cor-coran beton agar ombak tak dapat menghancurkannya lagi.

Adalagi ini entah apa aku menyebutnya. Dengan setengah hati, penuh ragu, membawa beban. Permainan yang sempat terhenti karena pecahnya perang besar. Kukira selesai, game over, ternyata cuma pause saja. Dan kini bingung harus melanjutkan atau berhenti. Beban berat yang mengganjal ini harus dilemparkan keluar atau dikubur dalam diam. Masih belum bisa memutuskan. Masih dengan setengah hati, masih dengan keragu-raguan, masih dengan beban yang mengganjal.

No comments:

Post a Comment