17 March 2013

Pelajaran Kecil dari 2 Pasang Suami Istri Tuna Netra



Assalammua’alaikum Wr. Wb. 
 
Kali ini aku ingin sedikit menceritakan tentang pelajaran kecil yang kudapat saat aku pulang kuliah kemarin sore. Seperti biasa aku pulang naik Trans Musi dari Unsri Bukit. Sore itu aku sedang menunggu Trans Musi jurusan Km 12 di halte transit PDAM. Sepasang suami istri baru turun dari Trans Musi Sako dan juga akan transit ke Km 12. Si suami berjalan di depan dengan membawa sejenis alat musik atau speaker atau radio tape. Sedangkan sang istri berada di belakangnya dengan menggandeng lengan si suami. Dilihat dari bawaanya, kemungkinan mereka adalah pengamen. Ternyata sang istri adalah seorang tuna netra. Sedangkan si suami, entah juga tuna netra atau hanya memiliki gangguan pada matanya. Yang pasti matanya terlihat tak normal seperti kita biasanya. Ini baru kejadian yang pertama.
 
Tak lama setelah itu datanglah Trans Musi yang ditunggu. Bus itu sudah cukup penuh. Tapi semua penumpang yang menunggu tetap banyak yang naik, termasuk aku dan sepasang suami istri tadi. Setelah di dalam Trans Musi, lagi-lagi aku melihat keadaan yang menyentuh. Lagi-lagi, sepasang suami istri dengan keadaan yang hampir sama dengan sepasang suami istri yang sebelumnya. Namun, sepasang suami istri yang ini keduanya sama-sama tuna netra. Sang istri duduk dan si suami berdiri di depannya. Sesekali sang istri menyentuh atau menarik baju si suami. Mungkin ia takut terpisah. Mereka ngobrol, entah ngobrolin apa, tapi beberapa kali istrinya tersenyum. Inilah kejadian yang kedua.

Begitulah kisah singkatku saat bertemu dengan dua pasang suami istri yang sama-sama memiliki kekurangan. Subhanallah. Ini memang kejadian yang cukup singkat. Tapi ini benar-benar membuatku sadar. Sungguh bersyukur aku diciptakan dengan indera dan tubuh yang lengkap dan sehat wal’afiat. Kita diberi sepasang mata untuk melihat alam semesta ciptaan-Nya, mulut untuk berbicara, telinga untuk mendengar, dan semua anugerah lainnya yang tak dapat disebutkan semuanya. Sungguh kita benar-benar termasuk orang yang tak bersyukur jika kita tak menggunakan semua pemberian Allah itu dengan sebaik-baiknya. Subhanallah. Alhamdulillah. Lailaha‘ilallah. Allahu Akbar.

Ampuni kami Ya Allah, selama ini banyak hal yang dikeluhkan, banyak hal yang tak disyukuri, kami lupa akan semua nitmat-Mu. Astaghfirullahal’adzim. Ya Allah, bantu mereka yang memiliki kekurangan, kuatkan, dan tabahkan hati mereka. Dan untuk kami yang memiliki keadaan lebih baik, lindungi kami agar selalu bersyukur dan tak takabur terhadap-Mu. Aamiin….

12 March 2013

Right Here Waiting - Richard Marx lyrics

 Richard Marx – Right Here Waiting

Oceans apart day after day
and I slowly go insane
I hear your voice on the line
but it doesn’t stop the pain
If I see you next to never
how can we say forever

[Chorus]
Wherever you go whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes or how my heart breaks
I will be right here waiting for you

I took for granted, all the times
that I though would last somehow
I hear the laughter, I taste the tears
but I can’t get near you now
Oh, can’t you see it baby
you’ve got me goin’ crazy

[Chorus]

I wonder how we can survive this romance
But in the end if I’m with you I’ll take the chance

Oh, can’t you see it baby
you’ve got me goin’ crazy

[Chorus]



Lagu ini adalah lagu jadul, tapi tetep enak didengar sampai sekarang. Memiliki lirik yang begitu menyentuh, khususnya untuk orang-orang yang sedang menjalani long distance relationship atau lebih dikenal dengan singkatan LDR.
Untuk yang mau download silahkan di bawah ini :)

10 March 2013

Puisi : Life Must Go On (Hidup Harus Terus Berjalan)

Puisi Kehidupan || Perjuangan Masa Depan ||

Life Must Go On (Hidup Harus Terus Berjalan)


Saat itu aku dibawa terbang menuju langit ketujuh,
merasakan indahnya langit, awan, dan hembusan angin.
Senang. Bahagia. Gembira.
Harapan besar di depan mata.
Namun, sekejap saja aku dihempaskan kembali ke bumi,
hingga menembus bagian terdalam lapisan bumi.
Sakit. Perih. Sedih. Kecewa.
Semua terasa begitu menyiksa.
Linangan air mata tak henti mambasahi wajah.
Memang begitu mengenaskan. Menyesakkan hati.

Tapi, hari-hari ku masih panjang.
Hidupku harus tetap berlanjut.
Lalu kucoba tuk berdiri, meski kaki terasa berat. Sulit.
Saat aku mampu menegakkan kembali ragaku yang hampir remuk,
aku pun kembali mencoba berjalan.
Meski aku harus bersusah payah menyeret kakiku.
Aku harus terus berjalan. Berjalan.
Bahkan jika mungkin, seharusnya aku berlari. Berlari jauh.
Menjauh meninggalkan semua kesedihan. Keterpurukan.

Aku akan terus menatap ke depan.
Meski semua masih terasa gelap, tapi aku harus tetap terus berjalan.
Tanpa perlu menoleh ke belakang sana, yang jauh lebih pekat.
Hingga akhirnya setelah aku cukup jauh melangkah,
pasti akan ku temukan setitik cahaya harapan.
Harapan kebahagiaan.
Harapan keberhasilan.
Dan saat hidupku sudah kembali terang,
semua harapan pun tlah menjadi nyata.

- Tiara Dwinanda -  (2011)

Riwayat Sekolahku



Assalammu’alaikum Wr. Wb.

            Nulis lagi, posting lagi. Berhubung masih baru ngeblog, jadi semangat nulisnya masih tinggi, walaupun masih belum ngerti banyak tentang blog dan gak yakin bakal dibaca orang, hehe… Yaah yang penting mencoba menuhi blog ini, maybe bakalan sekalian jadi tempat curhat nih *upps. Heemmm kali ini cerita apa ya??? Cerita tentang aku aja kali ya, narsis dikit enggak apa-apa kan. Tentang apa yang mau dibahas ya, hidupku enggak semenarik kehidupan orang lain sih. Kehidupanku terlalu biasa dan simple. Masalah percintaan? Yang itu cukup rumit sih, tapi di postingan berikunya aja deh diceritakan. Mungkin kali ini sejarah pendidikan aku aja kali yah. Iya deh. Enggak suka, ya udah enggak usah baca. Suka-suka deh, hehehe...
  
            Dimulai dari taman kanak-kanak, mungkin sekitar tahun 1999-2000. Aku sekolah di TK Islam Noor Salam. Dari namanya sudah terlihat itu TK berbasis Islami. TK itu ada di komplek rumahku. Deket banget dengan rumah, gelinding juga nyampe, hahaha… Dulu itu aku penakut banget. Walaupun sekolah deket rumah, tetep aja enggak berani. Jadi mungkin setengah tahun TK aku selalu diantar, dijemput, bahkan ditungguin oleh ayah. Dulu itu juga sering nangis di sekolah. Malu-maluin banget yak aku dulu. -___- Seingatku dulu aku di kelas TK A, dan gurunya adalah Bu Ita dan Bu Era. Bu Ita itu cantik banget looh, masih muda, gadis, tapiii… kalo nyuruh nyanyi atau doa sekelas, mesti jerit-jerit supaya kedengaran sampe bonbin Puntikayu. Padahal impossible banget deh, itu bonbin letaknya aja mungkin ada kali sekitar 2 km. Maksudnya supaya nyuruh semngat kali ya, tapi gak gitu juga kali.
  
Oke, skip ke masa-masa sekolah dasar. Aku sekolah di SD Negeri 609 Palembang, terus namanya berubah jadi SD Negeri 189 Palembang, enggak tau deh udah berubah jadi apa lagi namanya. Pas mau masuk SD, aku sempet hampir enggak diterima gara-gara umur aku belum genap 6 tahun. Tapi untung ada guru yang kenal mengajar disitu, jadi diterima deh. (eh, itu semacam KKN ya…) Walaupun begitu, tapi aku bisa nunjukkin kalo aku mampu. Bahkan dari kelas 1-6 SD aku selalu juara kelas. Pernah juara 2 juga sih, tapi keseringan yang pertama. Enggak maksud sombong juga sih, ciuss, hehehe…

First Posting



Assalammualaikum Wr. Wb.

This is my first posting in my blog. Yaa I’m  new comer di dunia “per.blog.an” hahaha…
Karena ini postingan pertama, mungkin lebih baik aku ceritakan alasan aku yang tiba-tiba ingin terjun membuat blog ini (eh kayak mau terjun payung aja, hehehe…). Yah alasannya adalah….. jreng jreng jreng jreeeeeengg *gebug drum*,*lebai* Huuuh. Oke serius, alasannya adalah karena membaca blog seseorang. Aku lagi suka-suka gitu sama someone. Perlu disebutin gak ya siapa. Heemm gak deh, kalo dibaca orang yang kenal dia, atau bahkan dianya langsung, kan malu, hihihiii. Maybe lain kali di postingan-postingan berikutnya aku akan membahas dia. Enggak janji juga loh ya...

Lanjut cerita, terus aku kepo deh cari-cari tentang dirinya di mbah google, lalu muncullah semua akun social medianya, plus blog-blognya juga. Setelah ngebaca beberapa postingan di blognya yang sangat-sangat menarik dan inspiratif, akhirnya aku mulai tertarik untuk coba-coba buat blog, berharap bisa berbagi postingan-postingan menarik sepertinya. Selain tertarik untuk ngeblog, aku juga jadi semakin tertarik dengan someone itu, semacam kagum gitu, hehe…

            Yaa walaupun sebenarnya aku belum tau akan aku isi apa aja blog ini, dan akan bertahan berapa lama aku ngeblog. Soalnya aku ini enggak pinter nulis, lebih tepatnya agak males juga sih. Lagipula jarang online. Seenggaknya I’ve already tried to write *sok linggis* (pengen belajar, mohon maaf kalo salah). Hahahaha….

            Sejujurnya sebelum ini aku enggak tau banyak tentang blog. Bahkan untuk buat blog ini pun, lagi-lagi mesti nanya sama si mbah. Dan enggak nyangka cukup ribet juga. Aku juga enggak tau gimana blog ini bisa dibaca orang, apa sistemnya kayak social media twitter or facebook yang mesti banyak pertemanan biar eksis. Dari keribetannya, aku jadi gak yakin bakalan eksis :( Huuh enggak boleh pesimis. Entahlah, aku akan coba mempelajarinya. Tapi semoga blog ini nantinya dapat bermanfaat. Aamiin. Terima kasih untuk mbah google yang sudah membantu saya. Jadi kayak nulis kata pengantar ya. -___- Dan terima kasih juga untuk someone yang sudah menginspirasi saya, semoga tersampaikan lewat mimpinya. Hahaha...

            Cukup sekian postingan pertama aku kali ini (yang ini malah kayak pidato). Sampai jumpa di postingan berikutnyaaa…..