10 March 2013

Riwayat Sekolahku



Assalammu’alaikum Wr. Wb.

            Nulis lagi, posting lagi. Berhubung masih baru ngeblog, jadi semangat nulisnya masih tinggi, walaupun masih belum ngerti banyak tentang blog dan gak yakin bakal dibaca orang, hehe… Yaah yang penting mencoba menuhi blog ini, maybe bakalan sekalian jadi tempat curhat nih *upps. Heemmm kali ini cerita apa ya??? Cerita tentang aku aja kali ya, narsis dikit enggak apa-apa kan. Tentang apa yang mau dibahas ya, hidupku enggak semenarik kehidupan orang lain sih. Kehidupanku terlalu biasa dan simple. Masalah percintaan? Yang itu cukup rumit sih, tapi di postingan berikunya aja deh diceritakan. Mungkin kali ini sejarah pendidikan aku aja kali yah. Iya deh. Enggak suka, ya udah enggak usah baca. Suka-suka deh, hehehe...
  
            Dimulai dari taman kanak-kanak, mungkin sekitar tahun 1999-2000. Aku sekolah di TK Islam Noor Salam. Dari namanya sudah terlihat itu TK berbasis Islami. TK itu ada di komplek rumahku. Deket banget dengan rumah, gelinding juga nyampe, hahaha… Dulu itu aku penakut banget. Walaupun sekolah deket rumah, tetep aja enggak berani. Jadi mungkin setengah tahun TK aku selalu diantar, dijemput, bahkan ditungguin oleh ayah. Dulu itu juga sering nangis di sekolah. Malu-maluin banget yak aku dulu. -___- Seingatku dulu aku di kelas TK A, dan gurunya adalah Bu Ita dan Bu Era. Bu Ita itu cantik banget looh, masih muda, gadis, tapiii… kalo nyuruh nyanyi atau doa sekelas, mesti jerit-jerit supaya kedengaran sampe bonbin Puntikayu. Padahal impossible banget deh, itu bonbin letaknya aja mungkin ada kali sekitar 2 km. Maksudnya supaya nyuruh semngat kali ya, tapi gak gitu juga kali.
  
Oke, skip ke masa-masa sekolah dasar. Aku sekolah di SD Negeri 609 Palembang, terus namanya berubah jadi SD Negeri 189 Palembang, enggak tau deh udah berubah jadi apa lagi namanya. Pas mau masuk SD, aku sempet hampir enggak diterima gara-gara umur aku belum genap 6 tahun. Tapi untung ada guru yang kenal mengajar disitu, jadi diterima deh. (eh, itu semacam KKN ya…) Walaupun begitu, tapi aku bisa nunjukkin kalo aku mampu. Bahkan dari kelas 1-6 SD aku selalu juara kelas. Pernah juara 2 juga sih, tapi keseringan yang pertama. Enggak maksud sombong juga sih, ciuss, hehehe…

Langsung lanjut ke SMP. Sekolahnya tetanggaan banget dengan SD ku. SMP Negeri 55 Palembang. Sekolahnya masih baru bahkan SMP yang terakhir. Lokasinya itu di Talang Buruk. Enggak enak banget kan dengernya, entah kenapa daerah itu disebut demikian. Di SMP sama kayak di SD. Teman-teman hampir 80% berasal dari SD ku dulu. Di SMP aku juga selalu juara kelas. Pernah jadi wakil ketua kelas, sekretaris, ketua kelas, ketua ekskul Paskib, bahkan ketua OSIS.  Berhubung OSIS SMP enggak terlalu aktif, jadi gak terlalu gimana-gimana gitu jadi Ketos. OSIS SMP kayak sekedar ada aja. Cukup banyak guru-guru yang mengenaliku. Aku pernah beberapa kali mewakili sekoah untuk ikut olimpiade atau lomba akademi sejenisnya, yaa walaupun gak menang juga sih, hahaha Tapi cukup membanggakan.

Setelah lulus SMP tahun 2008, aku melanjutkan ke SMA 13 Palembang. Aku masuk kelas holistic, ya semacam kelas unggulan. Ada tes tambahan lagi untuk masuk ke kelas itu. Walaupun kelas unggulan, tapi sayangnya malah seperti dikucilkan oleh kelas-kelas lainnya. Anak holistic dianggap sombong, dikasih fasilitas lebih, dan sebagainya. Padahal itu semua enggak bener. Fasilitas yang ada pun itu dari uang kami sendiri. Di kelas itu bener-bener bikin stress. Jam pelajaran lebih lama, pulang lebih sore, tiap sabtu ada tes. Begadang atau bangun dini hari untuk buat tugas atau belajar untuk ulangan sering banget dilakukan. Namun di kelas aku punya temen geng yang berjuang bersama, BuBbLe.GuMs. Insya Allah lain kali juga akan aku ceritakan di postingan berikutnya.

Lulus SMA tahun 2011 dan dimulailah perjuanganku ikut tes sana-sini untuk melanjutkan kuliah. Dimulai dari ikut SNMPTN jalur undangan, aku memilih Universitas Sriwijaya, jurusan Pendidikan Dokter dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Keduanya enggak lulus karena itu jurusan yang paling banyak peminatnya. Lalu ikut tes Poltekkes Kemenkes, jurusan Keperawatan dan Gizi, lagi-lagi gagal. Aku juga ikut tes AMKG, tapi hanya lulus tahap tertulis. Saat tes kesehatan, psikotes, dan wawancara yang digabung menjadi satu tahap, aku gagal. Selanjutnya STIS dan SNMPTN jalur tertulis. SNMPTN aku ikut IPC, memilih Universitas Sriwijaya jurusan Pendidikan Dokter Gigi, Ilmu Keperawatan, dan Ilmu Administrasi Negara. Tanpa disangka-sangka aku bisa lulus Kedokteran Gigi. Dan yang paling membuatku bahagia adalah senyum orang tuaku melihat aku lulus.

Saat itu aku juga lulus STIS. Tahap tertulis lulus. Lanjut ke tahap psikotes dan wawancara aku lulus lagi. Dan terakhir tahap kesehatan. Karena dilihat dari prospek STIS yang lebih menjamin, D4 ikatan dinas, aku lebih memilih STIS. Aku meninggalkan FKG, demi menunggu pengumuman tahap terakhir STIS.  Entah saat itu nasib yang tak berpihak padaku atau memang aku tak pantas berada disana. Aku tidak lulus tes kesehatan STIS. Saat itu hidupku bener-bener seperti hancur. Kecewa. Bener-bener gak disangka.

Saat itu aku bingung harus melanjutkan kuliah kemana lagi. Daripada kuliah swasta, orang tua menyarankan untuk ambil kursus computer dulu setahun, lalu mengulang SNMPTN tahun depan. Tapi untunglah, masih ada tes USM Unsri untuk D3. Akhirnya aku kuliah di  Manajemen Informatika Unsri. Jurusan di bidang computer, yang sebelumnya sangat kuhindari. Awalnya berencana akan pindah jurusan dan ikut SNMPTN tahun berikutnya. Tapi setelah menjalaninya, akhirnya aku merasa nyaman. Walaupun mengulang SNMPTN 2012, dan aku lulus Farmasi Unsri, aku enggak mengambilnya.

Dan disanalah aku sekarang. Menjadi mahasiswi Manajemen Informatika kelas A angkatan 2011, sekarang semester 4. Dengan ipk yang membanggakan dan mendapatkan beasiswa PPA. Alhamdulillah.

Begitulah kisah singkat pengalaman sekolahku (singkat??? enggak salah???) haha… Capek juga ngetiknya. Dadaaa......... Babaiiiiiii…………

No comments:

Post a Comment