Bumi dan Langit
Harap tenang, Budi dan ibunya sedang berada di rumah seorang gadis yang selama ini selalu mengisi hati dan pikirannya. Hari ini Budi memantapkan hatinya untuk melamar si gadis. Ditemani ibunya, karena sang ayah telah tiada. Tak lupa ibu Budi membawa serantang makanan sebagai buah tangan untuk keluarga si gadis. Hanya masakan sederhana jualan ibu di pasar, karena hanya itu yang mereka mampu berikan.
Di hadapan kedua orang tua si gadis, wajah Budi nampak begitu canggung. Tapi ia berusaha memberanikan diri untuk mengungkapkan maksud kedatangannya kemari. Sayangnya, niatnya tak disambut baik. Ayah si gadis menolak lamaran Budi. Budi hanya tertunduk lemah. Ibu Budi menahan air mata. Si gadis hanya terdiam. Entah bagaimana perasaannya pada Budi.