01 January 2019

Cerpen : Dia.Lo.Gue (2)

Dia.Lo.Gue Versi 2

Hari ini kamu mengajakku bertemu. Aku datang lebih dulu dan menunggumu di sebuah cafe. Ku pikir hanya akan ada kita berdua. Tapi ternyata setelah kamu datang, kamu membawa seorang wanita. Nampaknya kamu juga gak bilang padanya. Terlihat jelas dari wajahnya yang melihatku dengan heran.

Dia : "Siapa dia Yang?"
Lo : "Bukan siapa-siapa Beb. Ini temenku, Vina." (Kamu tersenyum ramah).
Gue : (Aku gak tahu haru bersikap gimana, hanya menatapmu dan dia bergantian).
Lo : "Kenalin Dek, ini Nurul, cewekku yang sering ku ceritain ke kamu." (Kamu mengenalkan dia padaku dengan begitu santainya).
Dia : "Beneran cuma temen? Temen apa?" (Dia seperti menatapku dengan wajah gak senang).
Lo : "Temen cerita aja Beb. Iya kan Dek?" (Kamu bertanya padaku hanya untuk meyakinkannya).
Gue : "Oh iya Mbak. Aku cuma temenan biasa aja dengan Bang Aryo." (Aku mencoba tersenyum padanya. Wajahnya masih nampak gak bersahabat).
Lo : "Aku pengen kalian berdua saling kenal."
Gue : "Maaf. Aku pamit duluan aja Bang, biar gak ganggu kalian." (Aku langsung berlari keluar).
Lo : "Dek...! (Kamu teriak memanggil namaku). "Beb kamu tunggu sini dulu ya." (Kamu mengejarku keluar sementara wanita itu masih menunggu di dalam).
Gue : (Air mataku mulai menetes perlahan, gak bisa lagi ku tahan).
Lo : "Kamu kenapa Dek? Apa aku salah?"
Gue : "Aku benci kamu Bang!"
Lo : "Tapi kenapa Dek?" (Wajahmu nampak sedih).
Gue : "Ternyata aku bukan siapa-siapa ya. Aku merasa bego aja selama ini." (Aku mencoba menghapus air mataku sendiri).
Lo : "Maksudmu Dek?"
Gue : "Entah apa artinya selama ini?" (Aku menatapmu tajam. Gak peduli dengan wajahmu yang nampak bingung dan khawatir).
Lo : "Bukankah selama ini kamu memang menganggapku cuma temen aja? Aku juga sering cerita tentangnya dan kamu biasa aja kan."
Gue : "Ya. Ini memang bukan salahmu. Aku cuma gak mau jadi pengganggu kalian." (Aku kembali berjalan pergi menjauh).
Lo : "Dek....!" (Kali ini kamu gak mengejarku lagi. Aku gak peduli. Aku terus berlalu pergi).

Entah apa yang terjadi padamu dengannya setelah itu. Aku gak peduli. Aku juga gak tau kenapa aku jadi bersikap begini. Bukankah aku memang hanya temanmu.  Bukankah kita memang hanya teman cerita. Lalu kenapa aku harus kecewa begini. Bukankah aku memang sudah pernah mendengar cerita tentangnya. Lalu kenapa aku benci melihatmu dengannya.

Kemudian handphone ku berbunyi, pesan masuk darimu.
Lo : Dek, Abang minta maaf. Aku gak tau kalo kamu bakal bersikap gini. Aku gak mau semua ini berakhir. Aku harap kamu masih mau jadi temenku Vin.

Aku langsung menghapus semua pesannya. Tempatku berbagi cerita selama ini. Dan kini cerita kita juga berakhir. Memang seharusnya begini.

No comments:

Post a Comment